Cari Blog Ini

salah kaprah dalam bahasa arab bagian 2

kemaren sumber ilmu membahas kesalahan dalam menjawab syukron dengan jawaban afwan dalam artikel yang berjudul salah kaprah dalam bahasa arab namun sedikit mendapat teguran,mungkin dikarenakan kekurang jelasan dalam postingannya atau karna apa saya kurang faham.
dalam kesempatan kali ini saya mendapat tugas menjawab dengan postingan ini,semoga saja postingan saya ini bisa difaham.
pertanyaan
benarkah apabila saya menjawab afwan عفوا kepada orang yang mengatakan syukron شكرا kepada saya?

jawab
tidak tepat atau kurang tepat,karna itu tidak sesuai dengan qaidah yang ada dilughatul arabiyah.
untuk menjawab syukron dengan baik dan menggunakan tata bahasa yang sangat halus,untuk menunjukkan kita merendah dan tidak sombong tidak boleh hanya dengan mengucap afwan,karna alasannya tidak sesuai dengan qaidah lughatil arabiyah,namun cara menjawabnya haruslah lengkap,contohnya:
شكرا يا اخي
jawabnya  عفوا , لاشكر على واجب
di potong hanya afwan saja tidak boleh karna itu tidak mufid.
dalam nahwu memang ada istilah khadaf,mustatir ataupun selainnya dari itu,namun itu tidak bisa digunakan untuk afwan karna terlalu jauh untuk dinalar,dan biasanya kalimat "afwan" digunakan apabila kita melakukan kesalahan lalu meminta maaf,maka ungkapan kalimatnya memakai "afwan"
jadi kalimat "afwan" itu kalimat untuk meminta maaf atau permisi,kalau untuk jawaban syukron haruslah lengkap seperti yang telah saya tulis diatas.
cara menjawab syukron yang lain biasanya juga langsung na'am نعم atau wakadzalika aidlan atau bisa juga  sawa' atau bisa juga laba'sa,atau mungkin masih ada yang lain.
salah kaprah dalam bahasa arab bagian 2 ini saya sempatkan juga untuk menyentil kebiasaan masyarakat maupun netter yang sepengamatan saya sangat gampang memberi laqab ustadz.
menurut saya hal itu sangat menurunkan kemulyaan ustadz.
seharusnya orang yang kita panggil ustadz haruslah memang mempunyai ilmu dan akhlak yang sesuai dengan ustadz,sehingga nama ustadz tetap baik.
gara gara kebanyakan masyarakat gampang memberi laqab ustadz pada sembarang orang akhirnya laqab ustadz tidak luhur lagi,sampai sampai dizaman sekarang ini ustadz pacaran udah biasa,ustadz bergandengan tangan dengan wanita bukan muhrimnya juga sudah biasa.
siapa yang salah?
untuk mengetahui ustadz itu bagaimana silahkan anda lihat di pengertian guru dan ustadz atau di pengertian kyai,ustadz dan Penceramah
sekian dari saya,mohon maaf kalau ada kesalahan atau kekurangan dalam tulisan saya ini.
salam ta'dim dari saya (alhabib) buat anda dan buat akhi mughits


Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Artikel Diatas
Komentar Anda Sangat Berarti Buat kami.
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.