suka pamer harta kok dipanggil ustadz?
ini adalah kabar berita yang tidak baik mengenai ustadz, ayok kita baca baik baik beritanya.
Ustaz Muda yang Senang Pamer
Industri hiburan dan televisi Indonesia tumbuh dengan pesat. Berbagai judul bermunculan. Mulai dari sinetron, reality show sampai film televisi (FTV) laris manis.
mulai sekarang marilah kita jaga nama agama ini,termasuk dengan menjaga nama baik ustadz.
laqab ustadz marilah kita benarkan kalau memang si penyandangnya memenuhi kreteria ustadz,bukan kepada orang orang yang pintar ngomong dan menjadikan agama sebagai kendaraan untuk menumpuk harta dan bermegah megahan.
semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menjadi wasilah kesadaran hati kita amin
artikel lainnya:
pengertian kyai,ustadz dan Penceramah
pengertian guru dan ustadz
solmed dan kabar buruknya
Ustaz Muda yang Senang Pamer
Industri hiburan dan televisi Indonesia tumbuh dengan pesat. Berbagai judul bermunculan. Mulai dari sinetron, reality show sampai film televisi (FTV) laris manis.
Salah satu fenomena yang menarik dan menggelitik adalah munculnya ustaz-ustaz muda di program infotainment.
Wajah mereka lumayan, usianya mulai dari 20-an tahun sampai 30-an tahun dan lucunya, mereka mampu pamer harta di depan kamera.
Saat muncul di infotainment, bukan nilai-nilai agama atau tempat mereka belajar agama yang menjadi topik wawancara. Melainkan rumah baru mereka, mobil baru, koleksi sepatu sampai motor besar seharga ratusan juta rupiah.
Memang agama tidak melarang kita untuk kaya-raya bergelimang harta. Yang dilarang ialah mendapatkan kekayaan dengan cara-cara yang haram, seperti korupsi, menipu atau mencuri.
Tapi secara akal sehat apakah pantas para ustaz muda tersebut pamer harta bahkan pamer kemesraan seperti layaknya artis sinetron di layar infotainment?
Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan miliaran umat muslim tidak pernah hidup dalam kemewahan. Ia dikenal dengan kesederhanaannya, kebersahajaannya dan sopan santunnya dalam perkataan serta perbuatan. Sepantasnya para ustaz muda ini mencontoh.
Lagipula di negara ini masih ada puluhan juta rakyat Indonesia yang untuk makan sekali dalam sehari saja sulit.
Miris rasanya melihat para pendakwah yang punya kewajiban memberi contoh yang baik dan bijaksana malah pamer harta di infotainment.
berita tidak baik tentang ustadz di ndonesia memang sudah tidak asing lagi,namun herannya kenapa masih banyak orang yang sembrono memberi laqab ustadz pada sembarang orang.Wajah mereka lumayan, usianya mulai dari 20-an tahun sampai 30-an tahun dan lucunya, mereka mampu pamer harta di depan kamera.
Saat muncul di infotainment, bukan nilai-nilai agama atau tempat mereka belajar agama yang menjadi topik wawancara. Melainkan rumah baru mereka, mobil baru, koleksi sepatu sampai motor besar seharga ratusan juta rupiah.
Memang agama tidak melarang kita untuk kaya-raya bergelimang harta. Yang dilarang ialah mendapatkan kekayaan dengan cara-cara yang haram, seperti korupsi, menipu atau mencuri.
Tapi secara akal sehat apakah pantas para ustaz muda tersebut pamer harta bahkan pamer kemesraan seperti layaknya artis sinetron di layar infotainment?
Nabi Muhammad SAW yang menjadi panutan miliaran umat muslim tidak pernah hidup dalam kemewahan. Ia dikenal dengan kesederhanaannya, kebersahajaannya dan sopan santunnya dalam perkataan serta perbuatan. Sepantasnya para ustaz muda ini mencontoh.
Lagipula di negara ini masih ada puluhan juta rakyat Indonesia yang untuk makan sekali dalam sehari saja sulit.
Miris rasanya melihat para pendakwah yang punya kewajiban memberi contoh yang baik dan bijaksana malah pamer harta di infotainment.
mulai sekarang marilah kita jaga nama agama ini,termasuk dengan menjaga nama baik ustadz.
laqab ustadz marilah kita benarkan kalau memang si penyandangnya memenuhi kreteria ustadz,bukan kepada orang orang yang pintar ngomong dan menjadikan agama sebagai kendaraan untuk menumpuk harta dan bermegah megahan.
semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menjadi wasilah kesadaran hati kita amin
artikel lainnya:
pengertian kyai,ustadz dan Penceramah
pengertian guru dan ustadz
solmed dan kabar buruknya
Posting Komentar
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Artikel Diatas
Komentar Anda Sangat Berarti Buat kami.
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.