Cari Blog Ini

MACAM-MACAM PENYAMPAIAN KHOBAR


أَضْرُبُ الخبَرِ

MACAM-MACAM PENYAMPAIAN KHOBAR
حيثُ كانَ قصْدُ المخبِرِ بخبرِه إفادةَ المخاطَبِ يَنبغي أنْ يَقْتَصِرَ من الكلامِ على قَدْرِ الحاجةِ؛ حَذَرًا من اللَّغْوِ.

dari segi maksud sang mukhbir dalam menyampaikan khobarnya untuk memberi faidah kepada mukhotob. Yaitu seyogyanya harus meringkas perkataan menurut keperluan saja, untuk menjaga dari kesalahan atau keluputan.
فإنْ كانَ المخاطَبُ خاليَ الذِّهْنِ من الحكْمِ أُلْقِيَ إليه الخبَرُ مُجرَّدًا عن التأكيدِ، نحوُ: (أخوكَ قادمٌ).

Jika keadaan pendengar kosong dari pemikiran atau pengetahuan tentang suatu hukum, maka sebaiknya khobar disampaikan padanya apa adanya tanpa pengokohan atau taukid. Contoh AKHUUKA QAADIMUN “saudaramu datang”.
وإنَ كانَ متردِّدًا فيه، طالبًا لمعرفتِه، حَسُنَ توكيدُه، نحوُ: (إنَّ أخاكَ قادمٌ). وإنْ كانَ منكِرًا وَجَبَ توكيدُه بمؤكِّدٍ أوْ مؤكِّدَيْنِ أوْ أكثرَ، حسَبَ درجةِ الإنكارِ، نحوُ: (إنَّ أخاكَ قادمٌ)، أوْ (إنَّهُ لَقادِمٌ)، أوْ (واللَّهِ إنَّهُ لَقادِمٌ).

Jika keadaannya ragu-ragu dalam suatu hukum seraya menuntut mengetahui kebenarannya, maka yang terbaik mengokohkannya/memberi taukid. Contoh: INNA AKHOOKA QOODIMUN “sesungguhnya saudaramu datang”. Dan jika keadaan pendengar terasa ingkar, maka wajib memberi taukid dengan satu taukid, dua atau lebih, tergantung derajat keingkarannya. Contoh:
1. INNA AKHOOKA QOODIMUN (satu taukid “INNA”) atau
2. INNAHU LA QOODIMUN (dua taukid “INNA” + “LA”) atau
3. WALLAAHI INNAHU LA QOODIMUN (tiga taukid “QOSAM” + “INNA” + “LA” )
فالخبَرُ بالنِّسبةِ لِخُلوِّه من التوكيدِ واشتمالِه عليهِ ثلاثةُ أضْرُبٍ كما رأيتَ. ويُسَمَّى الضَّرْبُ الأوَّلُ ابتدائيًّا، والثاني طَلَبيًّا، والثالثُ إِنْكاريًّا.

Maka khobar bin-nisbah (penisbatan suatu hukum) yang kosong dari taukid maupun yang mencakup taukid, yaitu ada tiga macam pembagian dari apa yang telah kamu ketahui di depan. Pembagian pertama (tanpa taukid) disebut khobar IBTIDAIY (karena mukhotob sebagai orang pertama tanpa didahului penuntuan atau pengingkaran). Pembagian kedua (sebaiknya diberi taukid atas keraguan atau penuntuan mukhotob) disebut khobar THOLABIY. Dan pembagian yang ketiga (wajib dg satu taukid atau lebih) disebut khobar INKARIY (ada kemungkinan pengingkaran pada diri mukhotob atau pada khobar itu sendiri)
ويكونُ التوكيدُ بـ (إنَّ)، و(أنَّ)، ولامِ الابتداءِ، وأحرُفِ التنبيهِ، والقسَمِ، ونُونَي التوكيدِ، والحروفِ الزائدةِ، والتكريرِ، و(قدْ)، و(أمَّا) الشرطيَّةِ.

Maka berhasil taukid yaitu dengan INNA maupun ANNA, LAM ibtida’, huruf tanbih (semisal AMAA, ALAA), Qosam, Nun Taukid, Huruf Zaidah, Takrir/pengulangan (contoh firman Allah: WAJA’ALNAA NAUMAKUM SUBAATAA, WAJA’ALNAA-LLAILA LIBAASAA, WAJA’ALNAA-NNAHAARO MA’AASYAA), Qod, AMMA Assyarthiyah.
(demikian termasuk diantara adat taukid jumlah ismiyah, yaitu pentaukidan khitob dengan jumlah fi’liyah diantaranya taqdiimul-faa’il al-ma’nawiy (mengedepankan faa’il maknanya) contoh: AL-AMIIR HADHORO, dengan INNAMA contoh INNAMA ZAIDUN QOOIMUN, dengan DHAMIR FASHL contoh: ZAIDUN HUWA QOOIMUN).

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda Mengenai Artikel Diatas
Komentar Anda Sangat Berarti Buat kami.
Terima Kasih Atas Partisipasi Anda

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.